Dahulu, Pondok Cina hanyalah hamparan perkebunan dan semak-semak belantara yang bernama Kampung Bojong. Awalnya hanya sebagai tempat transit pedagang-pedagang Tionghoa atau mereka yang pindahan dari Kota Kota besar contohnya seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung yang hendak berjualan atau mencari lapangan pekerjaan di daerah Jakarta, Karena letak kota Depok ini sendiri sangat Strategis dengan Kota Jakarta. Dan dengan seiring majunya perkembangan jaman, Kota Depok Berubah ali fungsi menjadi Kota yang amat Padat,Pesat, serta Berkembang dengan adanya Pembangunan Mall, aktifitas kampus, kost2an, serta Sarana Transportasi yang lainya , dan sekarang kota Depok yang kini padat sebagai akses utama Depok-Jakarta bahkan sebaliknya.
Berhubung saya lahir dan besar di Kota Pondok Cina Depok saya mengetahui seluk beluk kota depok dari dulu hingga saat ini dengan bersumber dari pengalaman dan cerita masyarakat sekitar.
Kota Madya Depok (dulunya kota administratif) dikenal sebagai penyangga ibukota. Para penghuni yang mendiami wilayah Depok sebagian besar berasal dari pindahan orang Jakarta. Tak heran kalau dulu muncul singkatan Depok : Daerah Elit Pemukiman Kota. Mereka banyak mendiami perumahan nasional (Perumnas), membangun rumah ataupun membuat pemukiman baru. Dan lalu saya juga akan membahas tentang Asal Usul Nama JALAN MARGONDA.
ASAL USUL MARGONDA
Menurut yang saya tahu dari sumber Masyarakat Sekitar, Konon, nama itu berasal dari nama seorang pahlawan yang bernama Margonda. Keluarga yang mengklaim sebagai anak keturunan Margonda sendiri (di Cipayung, Depok) sampai sekarang belum dapat memberikan informasi mengenai sepak terjang atau lokasi makam Margonda. Yang jelas, nama Margonda kini identik dengan Depok. Sebut saja “Margonda”, maka pasti orang akan mengasosiasikannya dengan “Depok”, beserta segala hiruk-pikuk aktivitasnya yang kian terus berkembang. Margonda yang kini menjadi nama jalan protokol dan pusat bisnis di Depok itu tidak diketahui persis asal muasalnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar